THELOCAL.ID, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar bekerja sama dengan Kementerian Sosial Republik Indonesia membentuk Kampung Siaga Bencana (KSB) di dua kecamatan yang rawan bencana, yaitu Biringkanaya dan Manggala. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi berbagai potensi bencana, mulai dari banjir, gelombang pasang, hingga kebakaran pemukiman.
Pencanangan berlangsung di Anjungan Pantai Losari, Jl Penghibur, Minggu (21/9/2025), dihadiri rombongan Kementerian Sosial RI.
Hadir Sekjen Kemensos Robben Rico, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Prof Agus Zainal Arifin, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Masryani Mansyur, Direktur Perlindungan Korban Bencana Sosial dan Non Alam Adrianus Alla, serta Tenaga Ahli Menteri Sosial Fajar Wahyu Hermawan.
Hadir juga Kepala Dinas Sosial Sulsel Malik Faisal, Kepala Dinas Sosial Makassar Andi Bukti Djufrie, dan jajaran.
Sekjen Kemensoa Robben Rico menyampaikan, KSB dibentuk sebagai langkah mitigasi. Masyarakat dibekali kemampuan pertolongan pertama saat bencana.
“KSB ini akan memastikan warga siap menghadapi segala bentuk ancaman, terutama jika terjadi bencana. Kita diajak melakukan mitigasi, analisis, dan tindakan nyata,” jelasnya.
Kemensos juga menyerahkan bantuan Rp600 juta lebih kepada Pemkot Makassar. Bantuan mencakup perlindungan sosial dan penguatan kearifan lokal.
“Intinya, program ini bisa dipakai agar masyarakat saling berkomunikasi dan tidak ada diskriminasi sosial. Itulah salah satu fungsi bantuan perlindungan sosial,” tambahnya.
Sementara itu Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin berharap, dua kampung siaga ini mampu meminimalisir dampak bencana. Appi memastikan Pemerintah Kota selalu hadir di tengah masalah masyarakat. Dengan kampung tangguh, warga tahu bagaimana bersikap dan mengelola situasi saat bencana.
“Karena kita tahu, bencana tidak bisa diprediksi. Ketika panik muncul dalam kondisi darurat, mereka sudah tahu apa yang harus dilakukan,” Harap Appi sapaa Akrab Walikota Makassar.
Kepala Dinas Sosial Makassar Andi Bukti Djufrie menjelaskan jika total 120 petugas KSB yang dikukuhkan, masing-masing 60 orang di Manggala dan Biringkanaya.
“Dua kecamatan ini dipilih karena sering terkena banjir. Dengan KSB, kita terus berusaha mengurangi tingkat kebanjiran,” jelasnya.
Kecamatan Biringkanaya merupakan kawasan padat penduduk yang berkembang pesat sebagai pemukiman baru, namun kondisi geografisnya dengan lahan rawa dan persawahan menjadikan daerah ini rawan banjir musiman. Sementara itu, Manggala dikenal sebagai daerah resapan air, tetapi tingginya curah hujan dan alih fungsi lahan kerap memicu banjir yang berdampak pada ribuan rumah warga.
Program KSB memberikan pemahaman dan pelatihan kepada masyarakat terkait mitigasi bencana. Pada hari pertama, peserta mendapat materi konsep, tujuan, dan strategi KSB, sekaligus membentuk pengurus kampung yang bertugas mengkoordinasikan kegiatan mitigasi dan penanganan bencana. Pengurus menyusun direktori kelengkapan KSB yang mencakup peta kawasan bencana, jalur evakuasi, sumber potensi lokal, SOP penanganan bencana, dan data penduduk termasuk kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, penyandang disabilitas, serta ibu hamil.
Masyarakat juga membentuk Gardu Sosial atau Posko KSB sebagai pusat koordinasi, serta menyiapkan Lumbung Sosial untuk penyimpanan logistik darurat yang mendapat dukungan dari Kementerian Sosial. Hal ini memungkinkan bantuan disalurkan secara cepat dan tepat saat terjadi bencana.
Rangkaian Kegiatan
Hari kedua, difokuskan pada kemampuan teknis penanggulangan bencana, meliputi Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD), evakuasi mandiri, keposkoan, dapur umum, shelter pengungsian sementara, dan tata kelola logistik agar distribusi bantuan tepat sasaran.
Pada hari ketiga, dilakukan apel pengukuhan pengurus KSB yang disaksikan unsur pemerintah dan tokoh masyarakat setempat. Kegiatan ini sekaligus menandai resmi dimulainya KSB di Kota Makassar. Setelah apel, masyarakat mengikuti simulasi bencana, menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh, mulai dari evakuasi, pertolongan darurat, pendirian dapur umum, hingga koordinasi di posko siaga bencana.
Dengan rangkaian kegiatan tiga hari ini, Kampung Siaga Bencana Kota Makassar diharapkan menjadi garda terdepan penanggulangan bencana berbasis masyarakat, memadukan pengetahuan lokal, solidaritas sosial, dan dukungan pemerintah untuk menciptakan kampung yang aman, tangguh, dan siap menghadapi berbagai potensi bencana.
Pencanangan kampung siaga bencana kota Makassar sekaligus pengukuhan dan simulasi uji SOP kampung siaga bencana yang akan dilaksanakan 21 September 2025 di Anjungan Pantai Losari Makassar. (*)