Support us

Support the LocalFund independent journalism with $15 per month

Support us

Pemkot Makassar Mantapkan Jalan Menuju Zero Waste 2029, Lewat Festival Daur Bumi

THELOCAL.ID, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar kembali menunjukkan keseriusannya dalam membangun budaya bersih dan tata kelola sampah yang lebih modern.

Melalui kegiatan Festival Daur Bumi 2025, kembali menjadi panggung kolaborasi besar bagi gerakan lingkungan di Kota Makassar.

Digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar, ajang ini resmi berlangsung di Gedung Manunggal, M. Jusuf, Jumat (12/12/2025). Kegitan berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 12-14 Desember 2025.

Tidak sekadar seremoni, Festival Daur Bumi hadir sebagai ruang edukasi, aksi, dan inovasi yang menyatukan pemerintah, komunitas, pelajar, hingga pelaku industri untuk bergerak bersama menuju kota yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Dengan semangat Daur Ulang, Daur Hidup, Daur Harapan”, festival ini menegaskan komitmen Makassar dalam memperkuat budaya peduli lingkungan serta memantapkan langkah menuju Kota Bebas Sampah pada 2029.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, dalam sambutannya menegaskan bahwa “Festival Daur Bumi” bukan sekadar perayaan kreativitas daur ulang, melainkan bagian penting dari perjalanan panjang menuju kota yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.

“Festival Daur Bumi 2025 ini bukan sekadar perayaan kreativitas dalam mendaur ulang sampah. Ini adalah bagian penting dari perjalanan besar kita menuju Makassar Bebas Sampah 2029,” pesan tegas Munafri.

“Ini sebuah komitmen bersama jangka panjang, untuk menjadikan kota kita lebih bersih, sehat, dan estetika,” sambung Munafri.

Kegiatan ini menjadi ruang kolaborasi besar bagi komunitas lingkungan, pelajar, UMKM, industri kreatif, hingga masyarakat umum untuk memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan Makassar Bebas Sampah 2029.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Appi itu menambahkan, keberhasilan program persampahan tidak mungkin dicapai hanya melalui kebijakan pemerintah, melainkan membutuhkan kolaborasi, edukasi, dan kebiasaan baru dari seluruh elemen masyarakat.

Ia pun merasa bangga melihat berbagai komunitas, anak muda, pelajar, pelaku UMKM, hingga industri kreatif turut ambil bagian di Kegitan tersebut.

“Mereka membuktikan bahwa sampah bukan lagi masalah, tetapi peluang inovasi, peluang menumbuhkan ekonomi sirkular, dan peluang membangun budaya baru. Budaya memilah, mendaur, dan bijak menggunakan barang,” jelasnya.

Munafri menekankan bahwa perubahan besar menuju pengelolaan sampah yang lebih baik dimulai dari langkah sederhana seperti memilah sampah dari rumah, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan mendukung produk hasil daur ulang.

Lanjut dia, bila dilakukan secara konsisten dan meluas, target Makassar bebas sampah pada 2029 dinilai sangat mungkin dicapai.

Dalam kesempatan tersebut, politisi Golkar ini secara terbuka menyampaikan bahwa kondisi persampahan di Makassar masih membutuhkan kerja keras dan perubahan perilaku nyata dari masyarakat.

“Setelah kami melihat kondisi Makassar pasca pelantikan, ini bukan pekerjaan biasa. Ini pekerjaan ekstra keras. Indikasi masalah sampah ini belum benar-benar sampai di tengah-tengah masyarakat,” ungkapnya.

Bahakan, edukasi pembiasaan, hingga penindakan telah disiapkan secara bertahap untuk memastikan perubahan perilaku benar-benar terjadi di tengah masyarakat.

Dari pasar, ke jalan-jalan kota, hingga ke seluruh rumah tangga, Pemkot Makassar menegaskan bahwa transformasi pengelolaan sampah adalah gerakan bersama yang tidak bisa ditunda lagi.

Ia menuturkan, fenomena masyarakat yang kerap mudah mengeluh tentang sampah, namun masih kurang bergerak dalam tindakan nyata.

“Sering kita lihat, mulut ini terlalu gampang mengeluh bahwa kota ini kotor, banyak sampah. Tapi tangan ini susah sekali tergerak. Untuk membuang sampah pada tempatnya saja susah, apalagi memilah,” kata Appi.

Oleh sebab itu, ornag nomor satu Kota Makassar itu mengungkapkan bahwa, Makassar memproduksi hampir 1.000 ton sampah per hari, sementara Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sudah menggunung hingga 16–17 meter tanpa proses pemilahan awal.

Karena itu, ia kembali menekankan pentingnya disiplin masyarakat dalam pemilahan sampah sejak dari rumah. Menurutnya, solusi dasar sebenarnya sederhana.

“Modalnya cuma dua tempat: dua kantor, dua ember. Satu organik, satu non-organik, selesai. Tetapi persoalannya kita cuma pandai mengeluh,” paparnya.

Wali Kota Makassar juga menekankan bahwa upaya pemerintah tidak akan cukup tanpa kolaborasi lintas sektor, mulai dari RT/RW, kelurahan, kecamatan, hingga komunitas dan pelaku usaha.

Ia ingin Makassar Bebas Sampah 2029, tapi ini tidak mungkin kalau hanya pemerintah yang bergerak. Dibutuhkan kolaborasi besar, kerja sama kuat, dan persatuan untuk menyelesaikan semuanya.

Ornag nomor satu Kota Makassar, juga menaruh harapan besar pada generasi muda untuk menjadi motor perubahan dalam gerakan lingkungan.

Pemerintah Kota Makassar, lanjut Munafri, berkomitmen memperkuat regulasi, infrastruktur persampahan, inovasi digital, hingga insentif bagi masyarakat yang aktif memilah sampah.

Ia mengungkapkan bahwa beberapa program insentif lingkungan seperti penukaran sampah menjadi gas, ulasan harian, hingga pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan sampah akan terus diperluas.

Di akhir sambutannya, Wali Kota Makassar menegaskan bahwa Festival Daur Bumi 2025 merupakan fase penting dalam perjalanan menuju target besar kota ini.

“Saya berharap kegiatan ini menjadi fase penting menuju cita-cita panjang kita, Makassar Bebas Sampah 2029. Dengan kerja sama yang kuat, saya yakin tujuan ini bisa kita capai,” tutupnya.

Tak hanya itu, poin penting lain disampaikan adalah, dia menegaskan bahwa pendidikan Sekolah Dasar harus menjadi fondasi penting dalam membangun kesadaran lingkungan sejak dini.

Mulai dari sekolah dasar, anak-anak Makassar harus diberikan pemahaman bagaimana memiliki rasa peduli, bagaimana memelihara lingkungan.

“Ini harus menjadi program yang dilaksanakan secara berkelanjutan,” pesan Ketua DPD II Golkar Kota Makassar ini.

“Saya ingin anak-anak muda menjadi pahlawan kita. Mereka yang mau turun tangan, karena masa depan kota ini ada pada mereka,” imbuh Appi, sebelum menutup sambutan.

Pada kesmepatan ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar, Helmy Budiman, menyampaikan laporan pelaksanaan Festival Daur Bumi 2025.

Ia menegaskan bahwa festival ini dirancang sebagai momentum kolaboratif untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah.

“Kegiatan ini menjadi momentum kolaboratif untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah,” katanya.

Mantan Kepala Bappeda itu menyampaikan, bahwa melalui Festival Daur Bumi, masyarakat diajak untuk mengenal lebih dekat persoalan sampah di lingkungan masing-masing sekaligus mempelajari bagaimana mereka dapat menjadi bagian dari solusi.

“Melalui festival ini, masyarakat diajak memahami persoalan sampah di wilayah mereka sekaligus belajar menjadi bagian daripada solusinya,” ujar Helmy.

Menurutnya, seluruh rangkaian kegiatan dirancang dengan pendekatan edukatif dan interaktif agar lebih mudah diterima berbagai kalangan, terutama pelajar, komunitas, UMKM, dan masyarakat umum.

Dalam laporannya Helmy menjelaskan bahwa Festival Daur Bumi 2025 menghadirkan beragam kegiatan yang mencakup edukasi, demonstrasi, hingga hiburan.

Rangkaian aktivitas yang disiapkan antara lain. Pelatihan daur ulang, praktik pemilahan sampah, pameran produk dan kreasi ramah lingkungan, diskusi peduli lingkungan, aksi bersih, hingga games dan hiburan bertema lingkungan.

Dia juga melaporkan bahwa festival ini menghadirkan total 45 booth. Sebanyak 30 booth berasal dari berbagai komunitas dan mitra lingkungan, sementara 15 booth lainnya merupakan hasil kolaborasi dengan Dekranasda Kota Makassar.

“Kami membuka 30 booth, dan bekerja sama dengan Dekranasda Kota Makassar sebanyak 15 booth. Sehingga total booth yang hadir hari ini berjumlah 45 booth,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa sinergi lintas sektor ini menjadi modal penting dalam membangun kesadaran kolektif, membentuk perilaku baru dalam pengelolaan sampah, serta menyebarkan semangat perubahan ke seluruh lapisan masyarakat.

Helmy juga menyampaikan bahwa Festival Daur Bumi 2025 akan berlangsung selama tiga hari, dengan target audiens sebanyak 10.000 pengunjung. Pada hari pertama pembukaan, antusiasme masyarakat terlihat sangat tinggi.

“Alhamdulillah, target audiens kita ada di angka 10.000 orang. Pada pembukaan hari ini saja, jumlah peserta yang hadir sudah hampir mencapai 4.000 orang,” tuturnya.

“Mudah-mudahan selama tiga hari ke depan target tersebut bisa terpenuhi,” tambah mantan Kadis PTSP ini.

Helmy menegaskan bahwa DLH Kota Makassar melalui festival ini ingin memperkuat gerakan kolektif menuju masa depan kota yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.

“Inisiatif ini kami harapkan mampu menciptakan perubahan perilaku yang berkelanjutan. Ini adalah bagian dari gerakan bersama untuk masa depan kota yang lebih bersih,” tutup Helmy.

Hadir pada kesempatan ini, mendampingi Wali Kota, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar sekaligus Ketua Dewan Lingkungan Makassar Ec o Circular Hub (MEC), Melinda Aksa, Tim Ahli, Kepala SKPD lingkup Pemkot, Camat, Lurah, dan Direksi Perusda. (*)

Pemkot Makassar Mantapkan Jalan Menuju Zero Waste 2029, Lewat Festival Daur Bumi

THELOCAL.ID, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar kembali menunjukkan keseriusannya dalam membangun budaya bersih dan tata kelola sampah yang lebih modern.

Melalui kegiatan Festival Daur Bumi 2025, kembali menjadi panggung kolaborasi besar bagi gerakan lingkungan di Kota Makassar.

Digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar, ajang ini resmi berlangsung di Gedung Manunggal, M. Jusuf, Jumat (12/12/2025). Kegitan berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 12-14 Desember 2025.

Tidak sekadar seremoni, Festival Daur Bumi hadir sebagai ruang edukasi, aksi, dan inovasi yang menyatukan pemerintah, komunitas, pelajar, hingga pelaku industri untuk bergerak bersama menuju kota yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Dengan semangat Daur Ulang, Daur Hidup, Daur Harapan”, festival ini menegaskan komitmen Makassar dalam memperkuat budaya peduli lingkungan serta memantapkan langkah menuju Kota Bebas Sampah pada 2029.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, dalam sambutannya menegaskan bahwa “Festival Daur Bumi” bukan sekadar perayaan kreativitas daur ulang, melainkan bagian penting dari perjalanan panjang menuju kota yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.

“Festival Daur Bumi 2025 ini bukan sekadar perayaan kreativitas dalam mendaur ulang sampah. Ini adalah bagian penting dari perjalanan besar kita menuju Makassar Bebas Sampah 2029,” pesan tegas Munafri.

“Ini sebuah komitmen bersama jangka panjang, untuk menjadikan kota kita lebih bersih, sehat, dan estetika,” sambung Munafri.

Kegiatan ini menjadi ruang kolaborasi besar bagi komunitas lingkungan, pelajar, UMKM, industri kreatif, hingga masyarakat umum untuk memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan Makassar Bebas Sampah 2029.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Appi itu menambahkan, keberhasilan program persampahan tidak mungkin dicapai hanya melalui kebijakan pemerintah, melainkan membutuhkan kolaborasi, edukasi, dan kebiasaan baru dari seluruh elemen masyarakat.

Ia pun merasa bangga melihat berbagai komunitas, anak muda, pelajar, pelaku UMKM, hingga industri kreatif turut ambil bagian di Kegitan tersebut.

“Mereka membuktikan bahwa sampah bukan lagi masalah, tetapi peluang inovasi, peluang menumbuhkan ekonomi sirkular, dan peluang membangun budaya baru. Budaya memilah, mendaur, dan bijak menggunakan barang,” jelasnya.

Munafri menekankan bahwa perubahan besar menuju pengelolaan sampah yang lebih baik dimulai dari langkah sederhana seperti memilah sampah dari rumah, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan mendukung produk hasil daur ulang.

Lanjut dia, bila dilakukan secara konsisten dan meluas, target Makassar bebas sampah pada 2029 dinilai sangat mungkin dicapai.

Dalam kesempatan tersebut, politisi Golkar ini secara terbuka menyampaikan bahwa kondisi persampahan di Makassar masih membutuhkan kerja keras dan perubahan perilaku nyata dari masyarakat.

“Setelah kami melihat kondisi Makassar pasca pelantikan, ini bukan pekerjaan biasa. Ini pekerjaan ekstra keras. Indikasi masalah sampah ini belum benar-benar sampai di tengah-tengah masyarakat,” ungkapnya.

Bahakan, edukasi pembiasaan, hingga penindakan telah disiapkan secara bertahap untuk memastikan perubahan perilaku benar-benar terjadi di tengah masyarakat.

Dari pasar, ke jalan-jalan kota, hingga ke seluruh rumah tangga, Pemkot Makassar menegaskan bahwa transformasi pengelolaan sampah adalah gerakan bersama yang tidak bisa ditunda lagi.

Ia menuturkan, fenomena masyarakat yang kerap mudah mengeluh tentang sampah, namun masih kurang bergerak dalam tindakan nyata.

“Sering kita lihat, mulut ini terlalu gampang mengeluh bahwa kota ini kotor, banyak sampah. Tapi tangan ini susah sekali tergerak. Untuk membuang sampah pada tempatnya saja susah, apalagi memilah,” kata Appi.

Oleh sebab itu, ornag nomor satu Kota Makassar itu mengungkapkan bahwa, Makassar memproduksi hampir 1.000 ton sampah per hari, sementara Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sudah menggunung hingga 16–17 meter tanpa proses pemilahan awal.

Karena itu, ia kembali menekankan pentingnya disiplin masyarakat dalam pemilahan sampah sejak dari rumah. Menurutnya, solusi dasar sebenarnya sederhana.

“Modalnya cuma dua tempat: dua kantor, dua ember. Satu organik, satu non-organik, selesai. Tetapi persoalannya kita cuma pandai mengeluh,” paparnya.

Wali Kota Makassar juga menekankan bahwa upaya pemerintah tidak akan cukup tanpa kolaborasi lintas sektor, mulai dari RT/RW, kelurahan, kecamatan, hingga komunitas dan pelaku usaha.

Ia ingin Makassar Bebas Sampah 2029, tapi ini tidak mungkin kalau hanya pemerintah yang bergerak. Dibutuhkan kolaborasi besar, kerja sama kuat, dan persatuan untuk menyelesaikan semuanya.

Ornag nomor satu Kota Makassar, juga menaruh harapan besar pada generasi muda untuk menjadi motor perubahan dalam gerakan lingkungan.

Pemerintah Kota Makassar, lanjut Munafri, berkomitmen memperkuat regulasi, infrastruktur persampahan, inovasi digital, hingga insentif bagi masyarakat yang aktif memilah sampah.

Ia mengungkapkan bahwa beberapa program insentif lingkungan seperti penukaran sampah menjadi gas, ulasan harian, hingga pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan sampah akan terus diperluas.

Di akhir sambutannya, Wali Kota Makassar menegaskan bahwa Festival Daur Bumi 2025 merupakan fase penting dalam perjalanan menuju target besar kota ini.

“Saya berharap kegiatan ini menjadi fase penting menuju cita-cita panjang kita, Makassar Bebas Sampah 2029. Dengan kerja sama yang kuat, saya yakin tujuan ini bisa kita capai,” tutupnya.

Tak hanya itu, poin penting lain disampaikan adalah, dia menegaskan bahwa pendidikan Sekolah Dasar harus menjadi fondasi penting dalam membangun kesadaran lingkungan sejak dini.

Mulai dari sekolah dasar, anak-anak Makassar harus diberikan pemahaman bagaimana memiliki rasa peduli, bagaimana memelihara lingkungan.

“Ini harus menjadi program yang dilaksanakan secara berkelanjutan,” pesan Ketua DPD II Golkar Kota Makassar ini.

“Saya ingin anak-anak muda menjadi pahlawan kita. Mereka yang mau turun tangan, karena masa depan kota ini ada pada mereka,” imbuh Appi, sebelum menutup sambutan.

Pada kesmepatan ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar, Helmy Budiman, menyampaikan laporan pelaksanaan Festival Daur Bumi 2025.

Ia menegaskan bahwa festival ini dirancang sebagai momentum kolaboratif untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah.

“Kegiatan ini menjadi momentum kolaboratif untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah,” katanya.

Mantan Kepala Bappeda itu menyampaikan, bahwa melalui Festival Daur Bumi, masyarakat diajak untuk mengenal lebih dekat persoalan sampah di lingkungan masing-masing sekaligus mempelajari bagaimana mereka dapat menjadi bagian dari solusi.

“Melalui festival ini, masyarakat diajak memahami persoalan sampah di wilayah mereka sekaligus belajar menjadi bagian daripada solusinya,” ujar Helmy.

Menurutnya, seluruh rangkaian kegiatan dirancang dengan pendekatan edukatif dan interaktif agar lebih mudah diterima berbagai kalangan, terutama pelajar, komunitas, UMKM, dan masyarakat umum.

Dalam laporannya Helmy menjelaskan bahwa Festival Daur Bumi 2025 menghadirkan beragam kegiatan yang mencakup edukasi, demonstrasi, hingga hiburan.

Rangkaian aktivitas yang disiapkan antara lain. Pelatihan daur ulang, praktik pemilahan sampah, pameran produk dan kreasi ramah lingkungan, diskusi peduli lingkungan, aksi bersih, hingga games dan hiburan bertema lingkungan.

Dia juga melaporkan bahwa festival ini menghadirkan total 45 booth. Sebanyak 30 booth berasal dari berbagai komunitas dan mitra lingkungan, sementara 15 booth lainnya merupakan hasil kolaborasi dengan Dekranasda Kota Makassar.

“Kami membuka 30 booth, dan bekerja sama dengan Dekranasda Kota Makassar sebanyak 15 booth. Sehingga total booth yang hadir hari ini berjumlah 45 booth,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa sinergi lintas sektor ini menjadi modal penting dalam membangun kesadaran kolektif, membentuk perilaku baru dalam pengelolaan sampah, serta menyebarkan semangat perubahan ke seluruh lapisan masyarakat.

Helmy juga menyampaikan bahwa Festival Daur Bumi 2025 akan berlangsung selama tiga hari, dengan target audiens sebanyak 10.000 pengunjung. Pada hari pertama pembukaan, antusiasme masyarakat terlihat sangat tinggi.

“Alhamdulillah, target audiens kita ada di angka 10.000 orang. Pada pembukaan hari ini saja, jumlah peserta yang hadir sudah hampir mencapai 4.000 orang,” tuturnya.

“Mudah-mudahan selama tiga hari ke depan target tersebut bisa terpenuhi,” tambah mantan Kadis PTSP ini.

Helmy menegaskan bahwa DLH Kota Makassar melalui festival ini ingin memperkuat gerakan kolektif menuju masa depan kota yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.

“Inisiatif ini kami harapkan mampu menciptakan perubahan perilaku yang berkelanjutan. Ini adalah bagian dari gerakan bersama untuk masa depan kota yang lebih bersih,” tutup Helmy.

Hadir pada kesempatan ini, mendampingi Wali Kota, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar sekaligus Ketua Dewan Lingkungan Makassar Ec o Circular Hub (MEC), Melinda Aksa, Tim Ahli, Kepala SKPD lingkup Pemkot, Camat, Lurah, dan Direksi Perusda. (*)

spot_img

Topics

Pemkot Makassar Imbau Warga Rayakan Tahun Baru 2026 Tidak Berlebihan

THELOCAL.ID, MAKASSAR — Terhitung dua minggu lebih pergantian malam...

Wakil Wali Kota Makassar Tekankan Peran Strategis Perempuan pada Peringatan Hari Ibu ke-97

THELOCAL.ID, MAKASSAR - Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika...

Pemkot–Kemenag Matangkan Pembentukan Badan Wakaf Indonesia Kota Makassar

THELOCAL.ID, MAKASSAR — Pemerintah Kota Makassar, bersiap mencatatkan sejarah...

Revitalisasi Karebosi, Pemkot Makassar Gandeng Bank Mandiri Bangun Kawasan Livin Land

THELOCAL.ID, MAKASSAR - Wajah baru Lapangan Karebosi mulai dipersiapkan....

Perkuat Hilirisasi Komoditas Laut, Wali Kota Makassar Lepas Ekspor Perdana Gurita ke Jepang

THELOCAL.ID, MAKASSAR,- Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, secara resmi...

Munafri Arifuddin Dorong FKUB Miliki Media Tangkal Hoaks Keagamaan

THELOCAL.ID, MAKASSAR - Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan...

Pemkot Makassar Terima Bus Sekolah Rakyat dari Kemenhub, Akan Layani Siswa Sekolah Secara Gratis

THELOCAL.ID,, MAKASSAR — Pemerintah Kota Makassar terus menunjukkan komitmennya...

HDI 2025: Pemkot Makassar Perkuat Komitmen Kota Ramah dan Setara, Yang Inklusif

THELOCAL.ID, MAKASSAR — Pemerintah Kota Makassar, kembali menegaskan komitmennya...
spot_img

Related Articles

spot_imgspot_img

Recent Posts

Pemkot Makassar Imbau Warga Rayakan Tahun Baru 2026 Tidak Berlebihan

THELOCAL.ID, MAKASSAR — Terhitung dua minggu lebih pergantian malam tahun baru. Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, mengimbau seluruh masyarakat untuk...

Wakil Wali Kota Makassar Tekankan Peran Strategis Perempuan pada Peringatan Hari Ibu ke-97

THELOCAL.ID, MAKASSAR - Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, membuka secara resmi acara Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-97...

Pemkot–Kemenag Matangkan Pembentukan Badan Wakaf Indonesia Kota Makassar

THELOCAL.ID, MAKASSAR — Pemerintah Kota Makassar, bersiap mencatatkan sejarah baru dalam pengelolaan perwakafan, ini hadir saat dalam waktu dekat. Untuk...

Revitalisasi Karebosi, Pemkot Makassar Gandeng Bank Mandiri Bangun Kawasan Livin Land

THELOCAL.ID, MAKASSAR - Wajah baru Lapangan Karebosi mulai dipersiapkan. Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, membuka langkah strategis dengan menggandeng...

Perkuat Hilirisasi Komoditas Laut, Wali Kota Makassar Lepas Ekspor Perdana Gurita ke Jepang

THELOCAL.ID, MAKASSAR,- Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, secara resmi melepas ekspor perdana komoditas gurita (octopus) ke Jepang yang dilakukan...

Munafri Arifuddin Dorong FKUB Miliki Media Tangkal Hoaks Keagamaan

THELOCAL.ID, MAKASSAR - Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan komitmen Pemerintah Kota Makassar dalam menjaga dan memperkuat kerukunan umat...

Pemkot Makassar Terima Bus Sekolah Rakyat dari Kemenhub, Akan Layani Siswa Sekolah Secara Gratis

THELOCAL.ID,, MAKASSAR — Pemerintah Kota Makassar terus menunjukkan komitmennya dalam menjawab kebutuhan dasar masyarakat, khususnya di sektor pendidikan, melalui...

HDI 2025: Pemkot Makassar Perkuat Komitmen Kota Ramah dan Setara, Yang Inklusif

THELOCAL.ID, MAKASSAR — Pemerintah Kota Makassar, kembali menegaskan komitmennya menjadikan Makassar sebagai kota yang ramah, setara, dan terbuka bagi...

Wali Kota Makassar Tantang RT/RW Kelola Sampah, Anggaran hingga Rp100 Juta per Wilayah 

THELOCAL.ID, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, memberikan pekerjaan rumah (PR) khusus kepada RT dan RW terpilih agar...

PMI Kirim 1.000 Paket Peralatan Dapur untuk Korban Banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat

THELOCAL.ID, JAKARTA – Palang Merah Indonesia (PMI) menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa *kitchen kit atau peralatan dapar dan makan* bagi...

Tanpa Diskriminasi, Pelayanan Prima RSUD Daya Respons Cepat Layani Pasien Tuai Pujian

THELOCAL.ID, MAKASSAR — Komitmen Pemerintah Kota Makassar, dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan publik mulai menunjukkan hasil nyata dan mendapat...

Jalan Santai Sambil Pungut Sampah, Cara Munafri Edukasi Masyarakat Jaga Kebersihan Kota

THELOCAL.ID, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, bersama Ketua TP PKK Kota Makassar, Melinda Aksa, kembali menghadirkan pendekatan...

Follow us

26,400FansLike
7,500FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Popular

spot_img

Popular Categories