THELOCAL.ID, MAKASSAR – Di tepi Pantai Losari, senja turun perlahan. Warna orange langit berpadu dengan bayangan megah Masjid 99 Kubah yang berdiri gagah di kawasan Center Point of Indonesia.
Wisatawan sibuk mengabadikan momen dengan ponselnya, sementara sebagian lain bergegas masuk ke masjid untuk melaksanakan salat magrib. Inilah gambaran nyata bagaimana wisata halal kini hidup dan berkembang di Kota Makassar.
Masjid 99 Kubah, dengan arsitektur unik dan deretan kubah berlapis, bukan sekadar tempat ibadah. Bangunan karya arsitek Ridwan Kamil ini, kini menjadi magnet wisata religi. Hampir setiap sore, halaman masjid dipadati pengunjung dari berbagai daerah.
Tak jauh dari pusat kota, berdiri Masjid Raya Makassar. Masjid berusia lebih dari tujuh dekade ini menjadi saksi perjalanan panjang Islam di Sulawesi Selatan. Kubah besarnya yang menjulang dan halaman luasnya membuat siapa pun merasa teduh. Bagi sebagian wisatawan, singgah di masjid ini bukan hanya untuk beribadah, tetapi juga menelusuri jejak sejarah penyebaran Islam di Makassar.
Selain itu, ada juga Pantai Losari, pantai yang sudah melekat dengan Makassar. Di sini, wisata halal menemukan bentuk lain, yaitu kuliner. Deretan warung dan kafe menyajikan makanan halal, dari seafood segar hingga jajanan khas seperti pisang epe yang dibakar dengan arang lalu disiram saus gula merah. Tak perlu khawatir soal kehalalan, sebab sebagian besar pedagang sudah sadar pentingnya sertifikasi halal untuk menarik wisatawan Muslim.
Makassar juga punya magnet besar lewat kulinernya. Siapa yang bisa menolak semangkuk Coto Makassar dengan kuah gurih dan daging yang empuk? Atau Konro Bakar dengan aroma rempah yang kuat? Hampir semua kuliner tradisional Makassar berbahan dasar halal, sehingga wisatawan Muslim merasa aman saat menjelajah rasa di kota ini.
Bagi yang ingin pengalaman spiritual lebih dalam, Makassar menawarkan wisata religi ke makam Syekh Yusuf. Ulama besar ini bukan hanya tokoh Islam lokal, tapi juga pejuang yang jejaknya sampai ke Afrika Selatan. Berziarah ke makamnya memberi kesempatan bagi wisatawan untuk merenung sekaligus memahami kontribusi besar ulama Nusantara dalam sejarah dunia.
Perkembangan wisata halal di Makassar juga didukung akomodasi. Sejumlah hotel menyediakan fasilitas ramah Muslim, mulai dari musholla, penunjuk arah kiblat, hingga menu halal. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah dan pelaku usaha untuk membangun citra Makassar sebagai destinasi halal terkemuka di kawasan timur Indonesia.
Dari masjid megah hingga kuliner khas, dari pantai ikonik hingga situs sejarah Islam, Makassar membuktikan bahwa wisata halal bukan hanya tren, tapi identitas baru yang semakin kuat. Kota ini tidak hanya menawarkan keindahan alam, tapi juga kenyamanan spiritual. Dan bagi wisatawan Muslim, Makassar kini jelas lebih dari sekadar persinggahan, tetapi tujuan yang menenangkan hati sekaligus memanjakan rasa.