THELOCAL.ID, MAKASSAR – Pemerintah kembali menggelar Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) pada 10–16 Desember 2025. Ajang tahunan pesta diskon belanja ini tidak hanya berlangsung secara daring, tetapi juga luring melalui bazaar offline.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyebut Harbolnas menjadi momentum penting untuk mendorong konsumsi masyarakat sekaligus memperkuat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Konsumsi adalah sektor yang sangat penting dan kuat dalam konteks perekonomian nasional, kontribusinya mencapai 54%,” ujarnya saat kick off road to Harbolnas 2025 di Jakarta, Senin (8/9/2025).
Pemerintah menargetkan nilai transaksi mencapai Rp 33–35 triliun, lebih tinggi dari capaian 2024 yang sebesar Rp 31,2 triliun. Dari total transaksi tahun lalu, sekitar 31% merupakan produk lokal. Tahun ini, kontribusi produk dalam negeri ditargetkan naik hingga 50 persen.
Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Hilmi Adrianto, menjelaskan pihaknya menyiapkan strategi khusus untuk memperkuat promosi produk lokal.
“Dengan persiapan empat bulan, kami berharap capaian produk lokal bisa melampaui 50%. Roadshow bulanan dan bazaar offline akan membantu memperluas promosi sekaligus memastikan ketersediaan barang,” ungkapnya.
Harbolnas 2025 mengusung tema Cinta Nusantara. Rangkaian acara menuju puncak Harbolnas dimulai sejak September hingga Desember, meliputi roadshow nasional untuk meningkatkan kapasitas pelaku UMKM, serta bazaar offline guna mempertemukan langsung penjual dengan konsumen.
Dengan strategi ini, pemerintah optimistis Harbolnas 2025 tidak hanya meningkatkan daya beli masyarakat, tetapi juga memperkuat posisi produk lokal di pasar digital nasional.